Manfaat extra Food dari Produk HPAI
HPAI adalah singkatan dari PT Herba Penawar Alwahida Indonesia. HPAI ini merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang berfokuskan pada ...
Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA menyerahkan Surat Keputusan (SK) perubahan bentuk perguruan tinggi, penggabungan perguruan tinggi, dan izin penambahan program studi kepada pimpinan dan badan penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di ruang sidang lantai 2 gedung utama LLDIKTI Wilayah X, Kamis (12/9).
“Kita semua patut bersyukur dan berharap perubahan bentuk PTS, penggabungan PTS, dan penambahan program studi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat,” ucap Prof. Herri.
Pada kesempatan tersebut Kepala LLDIKTI Wilayah X menyerahkan SK perubahan bentuk kepada STIKes Fort de Kock yang berubah bentuk menjadi Universitas Fort de Kock.
STIE Ibnu Sina, STT Ibnu Sina, dan STIKes Ibnu Sina memperoleh SK penggabungan perguruan tinggi menjadi Universitas Ibnu Sina.
Prof. Herri juga menyerahkan SK izin penambahan program studi kepada STIKes Keluarga Bunda Jambi untuk prodi kebidanan program sarjana dan pendidikan profesi bidan program profesi. STKIP Rokania menerima SK izin penambahan program studi pendidikan teknologi informasi program sarjana.
Prof. Herri mengatakan agar perguruan tinggi melihat kembali proposal ajuan saat perubahan bentuk, penggabungan maupun usulan penambahan program studi perguruan tinggi. Karena berdasarkan hal itulah Kemenristekdikti memberikan amanat perubahan bentuk, penggabungan, dan penambahan prodi kepada perguruan tinggi tersebut.
Tentang perizinan, prosesnya sudah cepat. Tugas perguruan tinggi sekarang adalah bagaimana meningkatkan mutu agar lulusan memiliki kualitas yang baik.
Sementara itu, fungsi LLDIKTI Wilayah X dalam hal pembinaan, pengendalian, dan pengawasan perguruan tinggi menjadi lebih ketat, dalam artian melihat kesesuaian penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Tujuannnya adalah agar kualitas pendidikan tinggi tetap terjaga dan supaya bangsa kita memiliki daya saing yang bisa sejajar dengan negara lain,” jelas Prof. Herri.
Untuk itu, bagi prodi baru segera usulkan akreditasi dengan target minimal terakreditasi B. Hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait mutu pendidikan tinggi.
“Bagi universitas, jadilah kampus yang mengikuti perkembangan zaman. Sekarang eranya revolusi industri 4.0. Sesuaikanlah kurikulum seperti tuntunan zaman,” kata Prof. Herri.
Selain itu, Prof. Herri menekankan agar kewirausahaan menjadi perhatian perguruan tinggi. Berikan apresiasi yang tinggi pada mahasiswa yang berwirausaha. Negara kita ini negara yang kaya, harus dikelola oleh sumber daya manusia yang unggul dan memiliki jiwa kewirausahaan. (Sumber LLDIKTI10,Subbag TUBMN)
HPAI adalah singkatan dari PT Herba Penawar Alwahida Indonesia. HPAI ini merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang berfokuskan pada ...
Bedah buku antologi puisi “Renjana” karya mahasiswa dan dosen yang dilakukan di alam terbuka tidak hanya sekedar wacana, bersempena dengan Hari Buku Nasional dan Pem ...
Dalam rangka meningkatkan kualitas akademik Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) STKIP Rokania, pada tanggal 23 - 24 Maret 2022 akan diselenggarakan proses Akredit ...
Bencana kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau masih menyisakan kontra bagi masyarakat. Khususnya Di daerah Kabupaten Rokan Hulu, Pada ...
Rabu, 11 Oktober 2019, 4 mahasiswa STKIP Rokania dari program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi mengikut pelatihan perwasitan renang di damasraya sumbar. Kegiatan ini di ...